Contoh Verbatim Konseling Individu Dengan Menggunakan Pendekatan Trait And Factor

VERBATIM KONSELING PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR
NO

PERTANYAAN/PERNYATAAN
KDK
TAHAP
1
KI : “selamat siang Pak !“

KO :“Selamat siang hafid”
“Mari mari masuk, silakan duduk….”
Menyambut kehadiran klien
Tahap Pendahuluan
2
KI :“terimakasih pak. Apakah saya mengganggu waktu bapak? Kalau iya saya bisa datang besok saja pak”

KO :" ow…tidak apa-apa Hafid, bapak tidak sibuk kok. ada masalah sehingga datang menemui bapak?”

KI : “ Iya pak “
Menciptakan hubungan yang baik
Tahap Pendahuluan
3
KO : “Bapak ambilkan minum buat hafid terlebih dahulu ya...”

KI :"Ya Pak terimakasih.."

Menciptakan hubungan yang baik
Tahap Pendahuluan
4
KO  : baiklah, disini kita akan berbincang-bincang yang berkaitan dengan masalah yang Hafid hadapi. Tentu saja tujuannya agar masalah Hafid teratasi, bagaimana setuju?”

KI  : “ Setuju Pak. “
Mempersetujukan tujuan
Tahap Pendahuluan
5
KO  : “nah…untuk memahami  masalah Hafid, bapak perlu beberapa keterangan dari Hafid sendiri. Tidak keberatan bukan? Bapak akan menjaga kerahasiaan tentunya.

KI :" Iya pak. Setuju “

Mempersetujukan tujuan
Tahap Pendahuluan
6
KO  : “Coba ceritakan kepada Bapak, apa yang kamu pikirkan, ceritakan seluruhnya apa adanya. Sekali lagi percayalah saya jamin tidak ada orang lain yang tahu kecuali saya.

KI  : “saya takut sekali pak kalau tiba-tiba orang tua saya meninggal”

Mengumpulkan informasi (analisis)
Tahap Inti
7
KO :“Owh begitu… Lalu ? “

KI  : “saya nggak siap Pak, saya selalu membangkang apa kata orang tua saya, sekarang saya sadar, saya merasa bersalah. ”

Mengumpulkan informasi (analisis)
Tahap
Inti
8
KO  : “ tadi Hafid mengatakan takut orang tuanya tiba-tiba meninggal, kemudian mengungkapkan juga penyesalan. Bisa dijelaskan lebih banyak lagi?

KI  : “ saya tadi mendengar percakapan teman saya Pak “
Mengumpulkan informasi (analisis)
Tahap
Inti
9
KO :“Mendengarkan percakapan teman kamu ?”

KI  : “iya Pak, saya denger teman saya cerita namanya Rendy waktu di depan rumah Reny. Ternyata orang tua Rendy udah meninggal. Rendy harusnya sudah kelas XII tapi karena sempat down karena kecelakaan orang tuanya, Rendy harus berhenti sekolah sementara dan mendapatkan bantuan dari psikologi untuk mengatasi depresinya.”


Mengumpulkan informasi (analisis)
Tahap Inti
10
KO :“ Ya, Lalu ?”

KI  : “nggak nyangka Pak…Rendy yang dikelas suka membantu dan ceria pernah jadi anak yang nakal dan bandel, trus depresi…trus sekarang sudah penuh harapan untuk meraih masa depannya lagi.”


Mengumpulkan informasi (analisis)
Tahap Inti
11
KO  : “ Jadi kamu sedih mendengar pengalaman Rendy ? “

KI  : “iya Pak, yang saya dengar Rendy menyesal dan sadar setelah orang tuanya meninggal.makanya dia depresi. Saya jadi takut Pak, kalau saya diposisi Rendy, saya belum tentu bisa bangkit lagi Pak….”

Mengumpulkan informasi (analisis)
Tahap Inti
12
KO  : “kalau saya tidak salah, apakah Hafid merasa menyesal?

KI : “iya Pak, saya menyesal selalu menyia-nyiakan kepercayaan dari orang tua saya.  Tambah lagi tadi ternyata teman saya Kharisma sungguh-sungguh bersekolah karena tidak ingin mengecewakan orang-orang yang dia sayangi. Saya merasa kisah dua orang itu berbanding terbalik sekali dengan saya“


Mengumpulkan informasi (analisis)
Tahap Inti
13
KO : “dari keterangan yang telah Hafid sampaikan, yang Hafid hadapi saat ini adalah perasaan menyesal karena sudah mengecewakan orang tua Hafid. Bagaimana, benar begitu?”
KI : “ Iya. Benar begitu Pak. “
Memadukan berbagai informasi (sintesis)
Tahap Inti
14
KO : “Baiklah sekarang sudah sama-sama kita ketahui bahwa kamu menjadi seperti ini karena perasaan-perasaan bersalah itu. Ya inilah masalahnya. Memang wajar jika jadinya kamu merasa menyesal seperti ini, makanya perlu dicari pemecahan masalahnya”

KI : “ Iya pak….”

Merumuskan/menetapkan masalah dan penyebabnya (diagnosis)
Tahap Inti
15
KO :“ Hafid, mari kita pikirkan bersama, bagaimana caranya memecahkan masalah ini, agar kamu dapat keluar dari perasaan-perasaan mengganggu ini.”

“Coba menurut Hafid, kira-kira apa yang harus dilakukan?”

KI : “Saya harus meminta maaf kepada orang tua saya Pak”
Mencari beberapa kemungkinan jalan keluar (prognosis)
Tahap Inti
16
KO :“Ya Bagus. Ada lagi Hafid ?”

KI : “saya juga mesti meminta maaf kepada teman-teman yang sudah saya sakiti hatinya Pak.”

Mencari beberapa kemungkinan jalan keluar (prognosis)
Tahap Inti
17
KO : “baiklah, ada cara lain lagi? Misalnya Hafid mulai bersungguh-sungguh dalam bersekolah, tidak bolos lagi, ikut les, belajar kelompok, bagaimana menurut Hafid?”

KI : ”benar Pak, itu juga bisa. Saya harus bisa mengejar cita-cita saya untuk belajar bisnis.”

Mencari beberapa kemungkinan jalan keluar (prognosis)
Tahap Inti
18
KO : “ dari beberapa cara itu, mungkin ada yang paling efektif, kira-kira yang cara mana yang harus lebih dulu Hafid lakukan?

KI : “saya akan meminta maaf terlebih dahulu Pak”

Memilih jalan keluar yang paling tepat
Tahap Inti
19
KO :“ Baik, saya sependapat dengan pilihan Hafid”

KI : “iya Pak, dengan meminta maaf kepada orang tua saya terlebih dahulu, dan meminta maaf kepada teman-teman akan membuat perasaan saya lebih tenang. Kalau pikiran saya tenang, saya akan melanjutkan rencana selanjutnya. Pasti saya bisa Pak…”


20
KO :“ sekarang menurut Hafid, bagaimana melaksanakan rencana tersebut?”

KI : “nanti setelah sampai rumah, saat santai saya akan berbincang-bincang dengan oarng tua saya dan meminta maaf Pak, berkumpul merupakan hal yang semenjak SMA tidak pernah saya lakukan. Kalau meminta maaf kepada teman-teman, besok saja Pak di sekolah”

Merencanakan pelaksanaan jalan keluar
Tahap Inti
21
KO :“ya sesuai rencana Hafid, memang perlu dilakukan agar Hafid tidak dihantui rasa bersalah lagi. Masa lalu jadikan pengalaman saja, sekarang masa depan Hafid yang panjang harus Hafid jalani dengan baik.”

KI : “iya Pak…saya juga akan mengajak teman-teman saya untuk mulai bersungguh-sungguh, tapi mungkin teman-teman saya juga sudah menyadarinya Pak.”

Memberi pertolongan menuju jalan keluar (treatment) untuk dilakukan di dalam dan di luar
Tahap inti
22
KO :“ nah…bagaimana perasaan Hafid sekarang?”

KI : “sudah lega Pak, sekarang saya tahu apa yang harus saya kerjakan”


23
KO :“ kira-kira bagaimana jika rencana-rencana tadi dilakukan ?”

KI : “tentunya saya juga akan mempunyai banyak teman Pak, bukan Cuma musuh saja seperti selama ini. Dan juga orang tua saya sudah menaruh harapan besar pada saya, pasti mereka senang jika saya berubah.”

 Mengevaluasi hasil pemberian pertolongan dan melakukan tindak lanjut (follow up)
Tahap Inti
24
KO : “ Hafid, kita sudah membicarakan banyak hal mengenai tentang penyesalan Hafid dan juga keinginan Hafid untuk berubah. Kemudian Hafid akan melakukan apa saja tadi?”

KI :“ meminta maaf kepada orang-orang disekitar saya agar perasaan saya tenang, setelah itu saya akan fokus meraih cita-cita saya. Saya tidak ingin mengecewakan kerja keras orang tua saya.”

Membuat Kesimpulan
Tahap Penutup
25

KO :“ Ya…ternyata sudah banyak sekali ya? bagaimana menurut Hafid pertemuan kali ini ? dicukupkan atau dilanjutkan lain waktu?”

KI :“ saya rasa cukup dulu Pak, sudah menjelang sore, saya juga akan segera bertemu dengan orang tua saya. Maaf ya Pak, sudah mengganggu waktu Bapak

KO : tidak apa-apa Hafid, bapak senang bisa membantu..”

KO : “saya permisi Pak, selamat sore”

KI : “iya Hafid. Hati-hati di jalan. “
Menutup pertemuan
Tahap Penutup



Share :

Facebook Twitter Google+

0 Response to "Contoh Verbatim Konseling Individu Dengan Menggunakan Pendekatan Trait And Factor "

Post a Comment

Entri Populer

Blog Archive