Contoh Verbatim dengan Menggunakan Teknik/Strategi Relaksasi dan Disentisasi Sistematik Untuk Mengatasi Kecemasan
Contoh kisah cerita dan proses diambil dari http://edisetiawanbk.blogspot.com
Bimbingan dan Konseling |
Karena hal ini ia merasa trauma dan terganggu
sekali, ia merasa sulit berkonsentrasi belajar ketika di kelas. Yudha khawatir
ini akan berpengaruh pada hasil belajarnya nanti, oleh karena itu ia perlu
mengkonsultasikannya kepada konselor sekolah.
Strategi/teknik :
Teknik yang di gunakan dalam konseling adalah teknik
Relaksasi dan Disentisasi Sistematik.
Teknik relaksasi digunakan untuk meredakan
ketegangan-ketegangan yang terjadi dalam diri konseli agar konseli rileks dan
tenang. Teknik disentisasi sistematik adalah teknik yang digunakan untuk
menghadapi masalah-masalah kecemasan dan traumatik.
Kontrak :
1.
Acceptance 6.
Refleksi perasaan
2.Bertanya
(terbuka/tertutup)
7. Meringkas
3.Cek
persepsi 8.
Terminasi
4.
Leading
5. Pernyataan
profesional
No
|
Pelaku Konseling
|
Dialog
|
Teknik Konseling
|
Respon
|
1.
|
Konseli
|
Selamat siang pak, apa saya boleh konsultasi
dengan bapak?
|
||
Konselor
|
Oh, silahkan! Saya sangat senang Anda datang
ke sini, mari silakan masuk
|
Attending
Acceptance
|
Berdiri dari tempat duduk & berjalan
menuju konseli
|
|
2.
|
Konseli
|
Terima kasih Pak, saya Yudha siswa kelas
VIII-G
|
||
Konselor
|
Oh, ya Yudha, nampaknya anda ada keperluan
dengan pak Edi ya?
|
Acceptance/Rapport
|
Konselor bersalaman
|
|
3.
|
Konseli
|
Iya pak, apa bapak ada waktu untuk saya, saya
ingin konseling sekarang.
|
||
Konselor
|
Tentu bisa, Pak Edi sangat senang sekali dengan kedatangan
anda ke sini, mari silakan, silakan duduk
|
Acceptance
|
Konselor tersenyum
|
|
4.
|
Konseli
|
Terimakasih pak
|
||
Konselor
|
Baik, di sini kita bisa lebih santai,
mari...
|
Menuju kursi
|
||
5.
|
Konselor
|
Bagaimana kabar Yudha hari ini?
|
Pertanyaan tertutup
|
Tersenyum
|
Konseli
|
Alhamdulillah baik pak
|
|||
6
|
Konselor
|
Syukurlah kalau begitu, Baiklah,
rupanya pak Edi perlu berkenalan dulu dengan Anda, ada pepatah tidak kenal
tidak sayang.
|
Leading
|
Senyum, ramah kepada konseli
|
Konseli
|
Iya pak, terimakasih
|
|||
7
|
Konselor
|
Baik, nama bapak Edi Setiawan, bapak tinggal
di Surabaya, dulu SMA. Lalu pak Edi tertarik belajar bimbingan dan konseling,
sehingga melakukan studi pada program studi S1 Bimbingan dan Konseling di
suatu Universitas di kota Surabaya.
|
Acceptance/attending
|
Ramah, Tenang, kea rah konseli
|
Konseli
|
Owhh…
|
|||
8
|
Konselor
|
Baik nak Yudha, apakah Anda sudah pernah
mengikuti konseling?
|
Pertanyaan tertutup
|
Memandang konseli
|
Konseli
|
Belum pernah pak? Baru sekarang ini saya mengikuti
|
|||
9
|
Konselor
|
Bagaimana, bila pak Edi menjelaskan tentang konseling kepada
Anda?
|
Mengarahkan/Leading
|
Tersenyum
|
Konseli
|
Ya pak saya sangat senang jika Bapak menjelaskannya untuk saya
|
|||
10
|
Konselor
|
Baiklah, Konseling adalah bantuan profesional yang diberikan
konselor (pak Edi) kepada Konseli yaitu Anda, agar Anda mampu
memecahkan masalah/problem yang sedang Anda hadapi.
Konseling itu dilandasi oleh
asas-asas, seperti kerahasiaan, kesukarelaan, keahlian, kegiatan,
kemandirian, dan masih banyak yang lain. Namun apa yang saya sebutkan ini
merupakan hal yang sangat penting. Asas kerahasiaan menjamin semua data-data
atau informasi yang terkait dengan masalah kamu, selanjutnya pertemuan kita ini dibatasi
oleh waktu. Kita akan melakukan pertemuan dengan mempergunakan waktu kurang
lebih 30 – 45 menit. Dengan adanya waktu yang singkat ini, maka kita
sebaiknya benar-benar memanfaatkan waktu yang ada.Nah, jika pada pertemuan pertama
ini, masalahmu belum terselesaikan, maka kita adakan perjanjian untuk
mengadakan pertemuan berikutnya.Bagaimana, kamu sudah paham?
|
Structuring
Pernyataan professional
Pertanyaan terbuka
|
|
Konseli
|
Begitu ya pak, wah... setuju pak, Ya pak saya paham, lengkap
sekali penjelasan bapak dan sekarang saya mengerti tentang konseling
|
|||
11
|
Konselor
|
Ya bapak juga berterimakasih karena anda telah sudi
mendengarkan penjelasan bapak tentang konseling
|
||
Konseli
|
Ya pak sama-sama…
|
|||
12
|
Konselor
|
Baiklah, coba anda ceritakan kepada bapak apa yang menjadi
ganjalan di hati anda saat ini?
|
Pertanyaan terbuka
|
|
Konseli
|
Begini pak, saya merasa deg-degan, takut kalo lihat ada orang
yang marah-marah.
|
|||
13
|
Konselor
|
Maksud kamu?
|
Cek persepsi
|
Memandang konseli
|
Konseli
|
Jadi begini pak, misalnya di kelas ada teman yang dimarahi
oleh guru gitu, saya langsung ketakutan, deg-degan gt pak.
|
|||
14
|
Konselor
|
Coba kamu ceritakan pada saya, bagaimana itu bisa terjadi,
atau sejak kapan itu terjadi.
|
Pertanyaan terbuka
|
|
Konseli
|
Begini pak, dulu saya baik-baik saja, tapi
sejak Tante saya sukses dan kaya ia menjadi sombong dan berkuasa di keluarga
kami, ia mempunyai anak tunggal dan sangat dimanja. Dan siapa saja yang
membuat anaknya menangis pasti dimarahi habis-habisan.
Dan saya selalu kena sasarannya pak, karena saya yang paling
tua, pernah suatu ketika kami bermain tiba-tiba sepupu saya bertengkar dengan
saudara yang lain, dan saya dimarahi habis-habisan. Ini terjadi sering sekali
pak. Jadi sejak itu saya kalo ada orang marah-marah pasti gemetar dan
ketakutan.
|
|||
15
|
Konselor
|
Ya... bapak memahami perasaan mu, nampaknya kamu sangat
terganggu sekali dengan keadaan ini.
|
Refleksi perasaan
|
|
Konseli
|
Banget pak…
|
|||
16
|
Konselor
|
Baiklah kalau begitu, jadi kamu sekarang sedang mengalami
trauma akibat Tante kamu yang sering memarahi mu, bagaimana menurut mu?
|
Paraphrase
Identifikasi masalah
Meringkas
|
Serius, ramah
|
Konseli
|
Ya begitulah pak
|
|||
17
|
Konselor
|
Anda sudah menyadari dan merasakan bahwa Anda saat ini
mengalami masalah trauma.
|
Cek persepsi
Mengarahkan
|
Duduk santai, senyum,
|
Konseli
|
Ya pak dan saya ingin sekali menyelesaikan masalah ini
|
|||
18
|
Konselor
|
Bagus, ini sebuah kemajuan yang sangat saya ninginkan. Oleh
karena itu, saat ini sangat tepat bila kita mendiskusikan tujuan yang ingin
kita capai dalam konseling ini
|
Leading
Merumuskan tujuan
|
Badan agak condok ke konseli
|
Konseli
|
Ya pak saya setuju…
|
|||
19
|
Konselor
|
Baik, tujuan konseling kita ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan Anda dalam mereduksi (menurunkan) intensitas ketegangan yang Anda
rasakan. Maksud pak Edi adalah hasil konseling ini berupa Anda mampu
menurunkan ketegangan akibat trauma yang anda rasakan.
|
Merumuskan tujuan
|
Gerakan nonverbal konselor
|
Konseli
|
Begitu ya pak, lalu saya harus bagaimana pak?
|
|||
20
|
Konselor
|
Ya sabar, Kita sudah berdiskusi tentang tujuan konseling,
sebagai harapan yang harus diwujudkan. Untuk bisa mewujudkan harapan
tersebut, diperlukan teknik atau cara yang mudah Anda lakukan. Pak Edi ingin
memilih beberapa teknik atau cara yang harus Anda pelajari bersama pak Edi.
Teknik yang pertama pak Edi pilih adalah teknik relaksasi. Agar ketegangan
yang kamu rasakan dapat direduksi sehingga kamu bisa lebih santai dan rileks.
Dan kemudian kita akan menggunakan teknik yang kedua yaitudisentisasi
sistematik yaitu teknik dimana kamu akan membayangkan
keadaan/kondisi yang membuat kamu trauma, mulai dari yang kamu anggap
terendah, sedang, sampai keadaan yang paling tinggi intensitasnya. Jadi kamu
juga harus menyadari bahwa tidak ada kehidupan tanpa masalah, sehingga manusia
harus berikhtiar untuk mencari solusinya
|
Leading
Pemilihan teknik/strategi konseling
|
Serius, santai, dan ramah
|
Konseli
|
Baik pak Edi, saya setuju dan tertarik untuk mempelajari kedua
teknik yang bapak jelaskan tersebut.
|
|||
21
|
Konselor
|
Ok, sekarang silahkan Anda memulainya.
Rilekskan tubuh anda, ambil posisi duduk yang nyaman, kemudian
tarik napas perlahan dari hidung dan keluarkan perlahan melalui mulut,
lanjutkan hingga kamu benar-benar merasa nyaman dan rileks.
|
Leading
|
Senyum
|
Konseli
|
Hmmmmm… huuuuhh… saya sudah merasa rileks pak.
|
|||
22
|
Konselor
|
Baik, sekarang mari kita lakukan teknik yang
kedua, pejamkan mata anda dan tetap melakukan relaksasi.
Sekarang saya akan menyebutkan
keadaan/situasi yang teringan, sedang, hingga yang terberat. Jika anda
membayangkanya dan anda merasa tidak sanggup/tidak kuat angkat tangan anda.
Mengerti?
|
Leading
|
Santai
|
Konseli
|
Ya pak saya mengerti.
|
|||
23
|
Konselor
|
Ok, bagus sekali mari kita mulai.
Tetap rileks, bayangkan anda sedang bermain dengan
saudara/sepupu anda di ruang keluarga dan tante anda ada di ruangan itu juga.
|
Leading
|
Santai
|
Konseli
|
(tetap dalam posisi tenang)
|
|||
24
|
Konselor
|
Kemudian sepupu anda (anaknya tante) bertengkar dengan saudara
yang lain dan menangis.
|
||
Konseli
|
(masih tenang)
|
|||
25
|
Konselor
|
Lalu tante menghampiri kalian.
|
||
Konseli
|
(mimic wajah berubah, berusaha tetap tenang)
|
|||
26
|
Konselor
|
Sekarang tante anda mulai berbicara dengan suara yang keras
dan dan bayangkan raut wajahnya.
|
||
Konseli
|
(terlihat tegang dan gemetar)
Pak saya ngeri membayangkannya.
|
|||
27
|
Konselor
|
Ok, sekarang buka mata mu, rileks tarik napas dari hidung
perlahan dan keluarkan dari mulut, hingga anda benar-benar rileks dan tenang
|
||
Konseli
|
Huuuuhh… sudah pak
|
|||
28
|
Konselor
|
Apa yang anda rasakan?
|
Pertanyaan terbuka
|
|
Konseli
|
Saya ngeri pak, awalnya biasa saja tapi ketika saya mulai
membayangkan tante saya berbicara dan membayangkan wajahnya, saya ngeri pak.
|
|||
29
|
Konselor
|
Ok, kita sudah pada tahap sedang, dan anda sudah merasa tidak
sanggup, kita harus melakukan ini lagi ketika anda sudah siap dan melewati
tahap akhir yaitu tahap yang terberat, bagaimana?
|
Menjelaskan
|
|
Konseli
|
Iya pak, jadi ini harus dilatih lagi pak?
|
|||
30
|
Konselor
|
Tentu kita akan mempraktikannya lagi
|
||
Konseli
|
Baik pak
|
|||
30
|
Konselor
|
Bagaimana keadaan mu sekarang?
|
||
Konseli
|
Saya sedikit lebih baik pak karena sudah menceritakan apa yang
saya rasakan, kapan saya bisa datang lagi pak?
|
|||
31
|
Konselor
|
Baguslah kalau begitu, saya selalu ada di ruangan ini, kapan
saja jika kamu tidak sedang ada KBM, bagaimana?
|
||
Konseli
|
Baik pak, terimakasih saya permisi dulu sepertinya sudah masuk
jam pelajaran.
|
|||
Konselor
|
Iya Yudha, saya senang kamu sudah mau berbagi dengan saya, dan
saya menunggu kedatanganmu selanjutnya.
|
Mengakhiri proses konseling
|
||
Konseli
|
Baik pak saya permimi dulu, selamat siang?
|
|||
Konselor
|
Selamat siang.
|
|||
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
1
|
Konseli
|
Pagi pak?
|
||
Konselor
|
Selamat pagi, eh Yudha, silakan
|
|||
2
|
Konseli
|
Iya pak, saya mau melanjutkan yang kemarin.
|
||
Konselor
|
Baik, bagaimana keadaanmu hari ini?
|
|||
3
|
Konseli
|
Baik pak.
|
||
Konselor
|
Syukurlah kalau begitu, baik sebelum kita melanjutkan teknik
konseling kemarin, saya ingin mengingatkan kembali bahwasanya masalah yang
kamu hadapi adalah trauma dari pengalaman kamu terhadap orang yang memarahi
kamu, dan untuk itu dalam konseling kita menggunakan dua strategi/teknik
yaitu relaksasi dan disentisasi sistematik, kamu masih ingat
langkah-langkahnya?
|
Mengevaluasi konseling sebelumnya
|
||
4
|
Konseli
|
Iya pak saya masih ingat
|
||
Konselor
|
Good, ok kita mulai tekniknya, sekarang rileks dan ambil napas
dalam-dalam. Pejamkan mata anda, sekarang bayangkan seseorang yang sedang
memarahi anaknya dengan suara pelan karena tidak mau belajar.
|
|||
5
|
Konseli
|
(tenang dan santai)
|
||
Konselor
|
Sekarang seseorang yang sedang memarahi anaknya dengan suara
yang keras.
|
|||
6
|
Konseli
|
(mimic wajah berubah)
|
||
Konselor
|
Dan sekarang anda berada dalam sebuah ruang keluarga di sana
ada semua anggota keluarga termasuk tante kamu. Kamu sedang bermain dengan
saudara-saudara kamu, tiba-tiba saudara kamu bertengkar dan (anaknya tante)
menangis. Kemudian anda yang disalahkan, tante marah sekali kepada anda.
|
Leading, mengarahkan
|
||
7
|
Konseli
|
(tegang, gemetar, dan mengangkat tangan) saya tidak sanggup
pak.
|
||
Konselor
|
Ok, sekarang buka mata anda, rileks, tarik napas dari hidung
dan keluarkan perlahan dari mulut. Bagaimana perasaanmu?
|
|||
8
|
Konseli
|
Deg-degan pak, tapi sudah lebih baik.
|
||
Konselor
|
Ok, rileks saja ini butuh proses
|
|||
9
|
Konseli
|
Tapi tidak seperti kemarin pak, saya sekarang tidak begitu
ketakutan
|
||
Konselor
|
Bagus sekali, ini suatu kemajuan.
Bagaimana, kita lanjutkan?
|
Penguatan, reward
|
||
10
|
Konseli
|
Saya siap pak.
|
||
…
|
…
|
[melanjutkan teknik dari awal hingga menuju kondisi/keadaan
yang dianggap paling menakutkan]
|
…
|
…
|
11
|
Konselor
|
Sekarang bayangkan wajah seseorang yang sedang marah sekali,
bahkan akan memukul. Bayangkan raut wajahnya, tatapan matanya, dan suaranya
yang sangat keras.
|
||
Konseli
|
(gemetar dan mengangkat tangannya)
|
|||
12
|
Konselor
|
Ok, buka matamu, rileks dan tenangkan dirimu.
|
Memimpin
|
|
Konseli
|
Huuuuhh… ngeri pak
|
|||
13
|
Konselor
|
Kamu sudah berusaha, tinggal satu langkah lagi, semua butuh
perjuangan dan kamu sudah melakukannya, ini suatu kemajuan yang cukup bagus.
|
Penguatan
|
|
Konseli
|
Baik pak mari kita lanjutkan lagi saya sudah siap.
|
|||
14
|
Konselor
|
Baik, mari kita mulai lagi
|
||
…
|
…
|
[dari kondisi yang dianggap ringan, sedang, konseli sudah bisa
bersikap tenang, dan sekarang menuju ke kondisi yang dianggap terberat]
|
…
|
…
|
15
|
Konselor
|
Bayangkan wajah seseorang yang sedang marah sekali, bahkan
akan memukul. Bayangkan raut wajahnya, tatapan matanya, dan suaranya yang
sangat keras.
|
||
Konseli
|
(sudah dapat bersikap tenang)
|
|||
16
|
Konselor
|
Bagaimana? Apakah kamu sudah bisa melewatinya?
|
||
Konseli
|
Sudah pak
|
|||
17
|
Konselor
|
Sekarang buka matamu, rileks tarik napas dalam-dalam keluarkan
perlahan.
|
||
Konseli
|
Huuuuhh… saya sudah lebih baik pak
|
|||
18
|
Konselor
|
Bagus, kamu berhasil melewatinya, selamat !
|
Reward
|
|
Konseli
|
Terimakasih pak, saya senang sekali
|
|||
19
|
Konselor
|
Sama-sama, jadi kamu harus tetap semangat dan jangan
cemas/takut lagi kalau melihat seseorang yang dimarahi/jika tante kamu
memarahimu
|
||
Konseli
|
Iya pak.
|
|||
20
|
Konselor
|
Bagaimana apakah masih ada yang ingin kamu bicarakan lagi ?
|
||
Konseli
|
Sepertinya tidak pak, tapi jika ada sesuatu saya boleh kan
menemui bapak ?
|
|||
21
|
Konselor
|
Oh, tentu saya akan sangat senang sekali jika kamu mau berbagi
dengan saya
|
||
Konseli
|
Kalau begitu saya permisi dulu pak, selamat pagi
|
|||
22
|
Konselor
|
Selamat pagi.
|
Jangan lupa , lihat contoh verbatim lainya di Macam-Macam Contoh Verbatim Atau info seputar Bimbingan dan Konseling lainya
0 Response to "Contoh Verbatim dengan Pendekatan Behaviour"
Post a Comment