Contoh Verbatim dengan Pendekatan Behaviour

 Contoh Verbatim dengan Menggunakan Teknik/Strategi Relaksasi dan Disentisasi Sistematik Untuk Mengatasi Kecemasan
Contoh Verbatim Untuk Mengatasi Rasa Cemas
Contoh kisah cerita dan proses diambil dari  http://edisetiawanbk.blogspot.com

Bimbingan dan Konseling
Yudha adalah siswa SMPN di Surabaya kelas VIII-G ia adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Setiap kali ia  melihat seseorang yang sedang marah, ia merasa ketakutan, jantung berdebar. Hal ini terjadi saat Tantenya memarahi dia dan saudaranya yang lain. Tantenya sering sekali menyalahkan dia dan memarahinya, padahal ia merasa tidak salah. Tantenya selalu membela anaknya (sepupu Yudha) meskipun anaknya salah.
Karena hal ini ia merasa trauma dan terganggu sekali, ia merasa sulit berkonsentrasi belajar ketika di kelas. Yudha khawatir ini akan berpengaruh pada hasil belajarnya nanti, oleh karena itu ia perlu mengkonsultasikannya kepada konselor sekolah.

Strategi/teknik :
Teknik yang di gunakan dalam konseling adalah teknik Relaksasi dan Disentisasi Sistematik.
Teknik relaksasi digunakan untuk meredakan ketegangan-ketegangan yang terjadi dalam diri konseli agar konseli rileks dan tenang. Teknik disentisasi sistematik adalah teknik yang digunakan untuk menghadapi masalah-masalah kecemasan dan traumatik.
Kontrak :
1. Acceptance                                     6. Refleksi perasaan
2.Bertanya (terbuka/tertutup)               7. Meringkas
3.Cek persepsi                                    8. Terminasi
4. Leading                                          
5. Pernyataan profesional                   




No

Pelaku Konseling

Dialog

Teknik Konseling

Respon
1.
Konseli
Selamat siang pak, apa saya boleh konsultasi dengan bapak?



Konselor
Oh, silahkan! Saya sangat senang Anda datang ke sini, mari silakan masuk
Attending
Acceptance
Berdiri dari tempat duduk & berjalan menuju konseli
2.
Konseli
Terima kasih Pak, saya Yudha siswa kelas VIII-G



Konselor
Oh, ya Yudha, nampaknya anda ada keperluan dengan pak Edi ya?
Acceptance/Rapport
Konselor bersalaman
3.
Konseli
Iya pak, apa bapak ada waktu untuk saya, saya ingin  konseling sekarang.



Konselor
Tentu bisa, Pak Edi sangat senang sekali dengan kedatangan anda ke sini, mari silakan, silakan duduk
Acceptance
Konselor tersenyum
4.
Konseli
Terimakasih pak



Konselor
Baik, di sini kita bisa lebih santai, mari...

Menuju kursi
5.
Konselor
Bagaimana kabar Yudha hari ini?
Pertanyaan tertutup
Tersenyum

Konseli
Alhamdulillah baik pak


6
Konselor
Syukurlah kalau begitu, Baiklah, rupanya pak Edi perlu berkenalan dulu dengan Anda, ada pepatah tidak kenal tidak sayang.
Leading
Senyum, ramah kepada konseli

Konseli
Iya pak, terimakasih


7
Konselor
Baik, nama bapak Edi Setiawan, bapak tinggal di Surabaya, dulu SMA. Lalu pak Edi tertarik belajar bimbingan dan konseling, sehingga melakukan studi pada program studi S1 Bimbingan dan Konseling di suatu Universitas di kota Surabaya.
Acceptance/attending
Ramah, Tenang, kea rah konseli

Konseli
Owhh…


8
Konselor
Baik nak Yudha, apakah Anda sudah pernah mengikuti konseling?
Pertanyaan tertutup
Memandang konseli

Konseli
Belum pernah pak? Baru sekarang ini saya mengikuti


9
Konselor
Bagaimana, bila pak Edi menjelaskan tentang konseling kepada Anda?
Mengarahkan/Leading
Tersenyum

Konseli
Ya pak saya sangat senang jika Bapak menjelaskannya untuk saya


10
Konselor
Baiklah, Konseling adalah bantuan profesional yang diberikan konselor (pak Edi) kepada Konseli yaitu  Anda, agar Anda mampu memecahkan masalah/problem yang sedang Anda hadapi.
Konseling  itu dilandasi oleh asas-asas, seperti kerahasiaan, kesukarelaan, keahlian, kegiatan, kemandirian, dan masih banyak yang lain. Namun apa yang saya sebutkan ini merupakan hal yang sangat penting. Asas kerahasiaan menjamin semua data-data atau informasi yang terkait dengan masalah kamuselanjutnya pertemuan kita ini dibatasi oleh waktu. Kita akan melakukan pertemuan dengan mempergunakan waktu kurang lebih 30 – 45 menit. Dengan adanya waktu yang singkat ini, maka kita sebaiknya benar-benar memanfaatkan waktu yang ada.Nah, jika pada pertemuan pertama ini, masalahmu belum terselesaikan, maka kita adakan perjanjian untuk mengadakan pertemuan berikutnya.Bagaimana, kamu sudah paham?
Structuring
Pernyataan professional
Pertanyaan terbuka


Konseli
Begitu ya pak, wah... setuju pak, Ya pak saya paham, lengkap sekali penjelasan bapak dan sekarang saya mengerti tentang konseling


11
Konselor
Ya bapak juga berterimakasih karena anda telah sudi mendengarkan penjelasan bapak tentang konseling



Konseli
Ya pak sama-sama…


12
Konselor
Baiklah, coba anda ceritakan kepada bapak apa yang menjadi ganjalan di hati anda saat ini?
Pertanyaan terbuka


Konseli
Begini pak, saya merasa deg-degan, takut kalo lihat ada orang yang marah-marah.


13
Konselor
Maksud kamu?
Cek persepsi
Memandang konseli

Konseli
Jadi begini pak, misalnya di kelas ada teman yang dimarahi oleh guru gitu, saya langsung ketakutan, deg-degan gt pak.


14
Konselor
Coba kamu ceritakan pada saya, bagaimana itu bisa terjadi, atau sejak kapan itu terjadi.
Pertanyaan terbuka


Konseli
Begini pak, dulu saya baik-baik saja, tapi sejak Tante saya sukses dan kaya ia menjadi sombong dan berkuasa di keluarga kami, ia mempunyai anak tunggal dan sangat dimanja. Dan siapa saja yang membuat anaknya menangis pasti dimarahi habis-habisan.
Dan saya selalu kena sasarannya pak, karena saya yang paling tua, pernah suatu ketika kami bermain tiba-tiba sepupu saya bertengkar dengan saudara yang lain, dan saya dimarahi habis-habisan. Ini terjadi sering sekali pak. Jadi sejak itu saya kalo ada orang marah-marah pasti gemetar dan ketakutan.


15
Konselor
Ya... bapak memahami perasaan mu, nampaknya kamu sangat terganggu sekali dengan keadaan ini.
Refleksi perasaan


Konseli
Banget pak…


16
Konselor
Baiklah kalau begitu, jadi kamu sekarang sedang mengalami trauma akibat Tante kamu yang sering memarahi mu, bagaimana menurut mu?
Paraphrase
Identifikasi masalah
Meringkas
Serius, ramah

Konseli
Ya begitulah pak


17
Konselor
Anda sudah menyadari dan merasakan bahwa Anda saat ini mengalami masalah trauma.
Cek persepsi
Mengarahkan
Duduk santai, senyum,

Konseli
Ya pak dan saya ingin sekali menyelesaikan masalah ini


18
Konselor
Bagus, ini sebuah kemajuan yang sangat saya ninginkan. Oleh karena itu, saat ini sangat tepat bila kita mendiskusikan tujuan yang ingin kita capai dalam konseling ini
Leading
Merumuskan tujuan
Badan agak condok ke konseli

Konseli
Ya pak saya setuju…


19
Konselor
Baik, tujuan konseling kita ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam mereduksi (menurunkan) intensitas ketegangan yang Anda rasakan. Maksud pak Edi adalah hasil konseling ini berupa Anda mampu menurunkan ketegangan akibat trauma yang anda rasakan.
Merumuskan tujuan
Gerakan nonverbal konselor

Konseli
Begitu ya pak, lalu saya harus bagaimana pak?


20
Konselor
Ya sabar, Kita sudah berdiskusi tentang tujuan konseling, sebagai harapan yang harus diwujudkan. Untuk bisa mewujudkan harapan tersebut, diperlukan teknik atau cara yang mudah Anda lakukan. Pak Edi ingin memilih beberapa teknik atau cara yang harus Anda pelajari bersama pak Edi. Teknik yang pertama pak Edi pilih adalah teknik relaksasi. Agar ketegangan yang kamu rasakan dapat direduksi sehingga kamu bisa lebih santai dan rileks. Dan kemudian kita akan menggunakan teknik yang kedua yaitudisentisasi sistematik yaitu teknik dimana kamu akan membayangkan keadaan/kondisi yang membuat kamu trauma, mulai dari yang kamu anggap terendah, sedang, sampai keadaan yang paling tinggi intensitasnya. Jadi kamu juga harus menyadari bahwa tidak ada kehidupan tanpa masalah, sehingga manusia harus berikhtiar untuk mencari solusinya
Leading
Pemilihan teknik/strategi konseling
Serius, santai, dan ramah

Konseli
Baik pak Edi, saya setuju dan tertarik untuk mempelajari kedua teknik yang bapak jelaskan tersebut.


21
Konselor
Ok, sekarang silahkan Anda memulainya.
Rilekskan tubuh anda, ambil posisi duduk yang nyaman, kemudian tarik napas perlahan dari hidung dan keluarkan perlahan melalui mulut, lanjutkan hingga kamu benar-benar merasa nyaman dan rileks.
Leading
Senyum

Konseli
Hmmmmm… huuuuhh… saya sudah merasa rileks pak.


22
Konselor
Baik, sekarang mari kita lakukan teknik yang kedua, pejamkan mata anda dan tetap melakukan relaksasi.
Sekarang saya akan menyebutkan keadaan/situasi yang teringan, sedang, hingga yang terberat. Jika anda membayangkanya dan anda merasa tidak sanggup/tidak kuat angkat tangan anda. Mengerti?
Leading
Santai

Konseli
Ya pak saya mengerti.


23
Konselor
Ok, bagus sekali mari kita mulai.
Tetap rileks, bayangkan anda sedang bermain dengan saudara/sepupu anda di ruang keluarga dan tante anda ada di ruangan itu juga.
Leading  
Santai

Konseli
(tetap dalam posisi tenang)


24
Konselor
Kemudian sepupu anda (anaknya tante) bertengkar dengan saudara yang lain dan menangis.



Konseli
(masih tenang)


25
Konselor
Lalu tante menghampiri kalian.



Konseli
(mimic wajah berubah, berusaha tetap tenang)


26
Konselor
Sekarang tante anda mulai berbicara dengan suara yang keras dan dan bayangkan raut wajahnya.



Konseli
(terlihat tegang dan gemetar)
Pak saya ngeri membayangkannya.


27
Konselor
Ok, sekarang buka mata mu, rileks tarik napas dari hidung perlahan dan keluarkan dari mulut, hingga anda benar-benar rileks dan tenang



Konseli
Huuuuhh… sudah pak


28
Konselor
Apa yang anda rasakan?
Pertanyaan terbuka


Konseli
Saya ngeri pak, awalnya biasa saja tapi ketika saya mulai membayangkan tante saya berbicara dan membayangkan wajahnya, saya ngeri pak.


29
Konselor
Ok, kita sudah pada tahap sedang, dan anda sudah merasa tidak sanggup, kita harus melakukan ini lagi ketika anda sudah siap dan melewati tahap akhir yaitu tahap yang terberat, bagaimana?
Menjelaskan


Konseli
Iya pak, jadi ini harus dilatih lagi pak?


30
Konselor
Tentu kita akan mempraktikannya lagi



Konseli
Baik pak


30
Konselor
Bagaimana keadaan mu sekarang?



Konseli
Saya sedikit lebih baik pak karena sudah menceritakan apa yang saya rasakan, kapan saya bisa datang lagi pak?


31
Konselor
Baguslah kalau begitu, saya selalu ada di ruangan ini, kapan saja jika kamu tidak sedang ada KBM, bagaimana?



Konseli
Baik pak, terimakasih saya permisi dulu sepertinya sudah masuk jam pelajaran.



Konselor
Iya Yudha, saya senang kamu sudah mau berbagi dengan saya, dan saya menunggu kedatanganmu selanjutnya.
Mengakhiri proses konseling


Konseli
Baik pak saya permimi dulu, selamat siang?



Konselor
Selamat siang.


1
Konseli
Pagi pak?



Konselor
Selamat pagi, eh Yudha, silakan


2
Konseli
Iya pak, saya mau melanjutkan yang kemarin.



Konselor
Baik, bagaimana keadaanmu hari ini?


3
Konseli
Baik pak.



Konselor
Syukurlah kalau begitu, baik sebelum kita melanjutkan teknik konseling kemarin, saya ingin mengingatkan kembali bahwasanya masalah yang kamu hadapi adalah trauma dari pengalaman kamu terhadap orang yang memarahi kamu, dan untuk itu dalam konseling kita menggunakan dua strategi/teknik yaitu relaksasi dan disentisasi sistematik, kamu masih ingat langkah-langkahnya?
Mengevaluasi konseling sebelumnya

4
Konseli
Iya pak saya masih ingat



Konselor
Good, ok kita mulai tekniknya, sekarang rileks dan ambil napas dalam-dalam. Pejamkan mata anda, sekarang bayangkan seseorang yang sedang memarahi anaknya dengan suara pelan karena tidak mau belajar.


5
Konseli
(tenang dan santai)



Konselor
Sekarang seseorang yang sedang memarahi anaknya dengan suara yang keras.


6
Konseli
(mimic wajah berubah)



Konselor
Dan sekarang anda berada dalam sebuah ruang keluarga di sana ada semua anggota keluarga termasuk tante kamu. Kamu sedang bermain dengan saudara-saudara kamu, tiba-tiba saudara kamu bertengkar dan (anaknya tante) menangis. Kemudian anda yang disalahkan, tante marah sekali kepada anda.
Leading, mengarahkan

7
Konseli
(tegang, gemetar, dan mengangkat tangan) saya tidak sanggup pak.



Konselor
Ok, sekarang buka mata anda, rileks, tarik napas dari hidung dan keluarkan perlahan dari mulut. Bagaimana perasaanmu?


8
Konseli
Deg-degan pak, tapi sudah lebih baik.



Konselor
Ok, rileks saja ini butuh proses


9
Konseli
Tapi tidak seperti kemarin pak, saya sekarang tidak begitu ketakutan



Konselor
Bagus sekali, ini suatu kemajuan.
Bagaimana, kita lanjutkan?
Penguatan, reward

10
Konseli
Saya siap pak.


[melanjutkan teknik dari awal hingga menuju kondisi/keadaan yang dianggap paling menakutkan]
11
Konselor
Sekarang bayangkan wajah seseorang yang sedang marah sekali, bahkan akan memukul. Bayangkan raut wajahnya, tatapan matanya, dan suaranya yang sangat keras.



Konseli
(gemetar dan mengangkat tangannya)


12
Konselor
Ok, buka matamu, rileks dan tenangkan dirimu.
Memimpin


Konseli
Huuuuhh… ngeri pak


13
Konselor
Kamu sudah berusaha, tinggal satu langkah lagi, semua butuh perjuangan dan kamu sudah melakukannya, ini suatu kemajuan yang cukup bagus.
Penguatan


Konseli
Baik pak mari kita lanjutkan lagi saya sudah siap.


14
Konselor
Baik, mari kita mulai lagi


[dari kondisi yang dianggap ringan, sedang, konseli sudah bisa bersikap tenang, dan sekarang menuju ke kondisi yang dianggap terberat]
15
Konselor
Bayangkan wajah seseorang yang sedang marah sekali, bahkan akan memukul. Bayangkan raut wajahnya, tatapan matanya, dan suaranya yang sangat keras.



Konseli
(sudah dapat bersikap tenang)


16
Konselor
Bagaimana? Apakah kamu sudah bisa melewatinya?



Konseli
Sudah pak


17
Konselor
Sekarang buka matamu, rileks tarik napas dalam-dalam keluarkan perlahan.



Konseli
Huuuuhh… saya sudah lebih baik pak


18
Konselor
Bagus, kamu berhasil melewatinya, selamat !
Reward


Konseli
Terimakasih pak, saya senang sekali


19
Konselor
Sama-sama, jadi kamu harus tetap semangat dan jangan cemas/takut lagi kalau melihat seseorang yang dimarahi/jika tante kamu memarahimu



Konseli
Iya pak.


20
Konselor
Bagaimana apakah masih ada yang ingin kamu bicarakan lagi ?



Konseli
Sepertinya tidak pak, tapi jika ada sesuatu saya boleh kan menemui bapak ?


21
Konselor
Oh, tentu saya akan sangat senang sekali jika kamu mau berbagi dengan saya



Konseli
Kalau begitu saya permisi dulu pak, selamat pagi


22
Konselor
Selamat pagi.




Jangan lupa , lihat contoh verbatim lainya di Macam-Macam Contoh Verbatim Atau info seputar Bimbingan dan Konseling lainya

Share :

Facebook Twitter Google+

0 Response to "Contoh Verbatim dengan Pendekatan Behaviour"

Post a Comment

Entri Populer

Blog Archive